Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut, berharap putra terbaik Sumut yang terpilih dan menduduki Ketua Fraksi di DPR RI dan duduk di MPR RI, 2009-2014 dapat memperjuangkan pembangunan infrastruktur di Sumut.
Perjuangan penyelesaian itu diantaranya pembangunan Bandara Kualanamu, Jalan Tol Medan Tebing-Tinggi, Binjai - Medan dan Undang-Undang (UU) bagi hasil perkebunan seperti UU migas dan termasuk peningkatan budgeting (anggaran) ke Sumut terlebih terhadap bantuan pusat berupa DAK, DAU dan sebagainya.
Demikian diungkapkan Ketua KNPI Sumut, Ir. H. Akhmad Yasyir Ridho Loebis, didampingi Sekretaris Joni Koto dan Wempi Saragih, Rabu (7/10) di Medan.
Menurut Ketua KNPI Sumut ini,jika mereka tak bisamemperjuangkan hal tersebut berarti mereka tidak bisa membuktikan diri bahwa mereka telah memperjuangkan kepentingan rakyat Sumatera Utara.
"Kami tidak menginginkan anggota DPR RI dari Sumut yang saat ini menduduki kursi dan ketua Fraksi seperti anak kost yang mempunyai kebiasaan suka melupakan asal mereka dibesarkan," ujar Ridho Loebis seraya bersyukur dan bangga terhadap putra Sumut yang terpilih di DPR RI dan MPR RI.
Bandara Kualanamu
Lebih lanjut dikatakannya, persoalan pembangunan Bandara Kualanamu tidak ada lagi kendala terkait dengan persoalan pembebasan lahan, karena sudah diselesaikan Gubsu, sehingga bandara tersebut bisa dioperasikan pada tahun 2011.
Dia juga mengatakan, tugas lainnya adalah perjuangan merealisasikan pembangunan jalan tol Medan Tebing - Tinggi.
Dengan adanya pembangunan tersebut dapat mendukung percepatan pembangunan dunia pariwisata yang ada di Sumut. Dan itu akan meringankan waktu perjalanan ke daerah wisata seperi Danau Toba dan daerah pariwisata yang lainnya.
Mengenai, UU tentang perkebunan, yakni bagi hasil yang seimbang antara pusat dan daerah seperti UU Migas yang ada juga harus diperjuangkan agar masyarakat Sumut dapat lebih merasakan hasil.
"Tidak itu saja, mereka diharapkan bisa memperjuangkan APBN bisa lebih besar lagi ke Sumut agar visi dan misi Gubsu cepat direalisasikan," ujar Yasyir Ridho. (twh)
0 komentar:
Posting Komentar