http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Senin, 12 Oktober 2009


Label:

Pemberitaan Provokatif Bisa Picu Konflik Indonesia -Malaysia

Jakarta, (Analisa)

Pemberitaan media massa yang provokatif bisa memicu konflik antara Indonesia dan Malaysia. Wakil Ketua DPR Anis Matta, di Jakarta, Sabtu, mengatakan, hubungan kurang harmonis yang sampai memicu konflik antara Indonesia dan Malaysia antara lain disebabkan pemberitaan media massa yang provokatif dan cara pandang masyarakat.

"Soal klaim warisan budaya Indonesia oleh warga Malaysia, karena Indonesia dan Malaysia adalah bangsa serumpun," kata Anis Matta menjawab pertanyaan ANTARA soal sikap sekelompok masyarakat Indonesia yang melakukan razia terhadap warga Malaysia di Jakarta terkait klaim warisan budaya dan tindakan kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Dikatakannya, sebagai bangsa serumpun banyak persamaan antara Indonesia dan Malaysia, mulai dari bahasa, makanan, sampai budaya, sehingga peluang warga Malaysia mengklaim warisan budaya menjadi sangat terbuka. Apalagi, kata dia, banyak warga negara Indonesia (WNI) yang sudah lama bermukim di Malaysia.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) ini mengusulkan, guna menghindari lebih banyak klaim warisan budaya Indonesia oleh Malaysia, hendaknya bangsa Indonesia lebih kreatif dengan mendafarkan seluruh warisan budayanya pada lembaga paten, sehingga tidak bisa diklaim oleh bangsa lain.

Anis mencontohkan, warisan budaya batik yang telah diakui dunia internasional sebagai warisan budaya Indonesia. Unesco, sebuah badan dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengakui batik sebagai warisan budaya dunia asal dari Indonesia.

Demikian juga warisan budaya yang lain seperti kesenian, musik, lagu, tarian, dan sebagainya, kata dia, hendaknya segera dipatenkan agar tidak tidak bisa diklaim bangsa lain.

Untuk percepatan pendaftaran paten, menurut dia, hendaknya pemerintah bersikap pro-aktif dengan membuat daftar seluruh warisan budaya Indonesia dan segera mendaftarkan pada lembaga paten.

"Jika pemerintah Indonesia sudah melakukan percepatan mendaftarkan seluruh warisan budayanya pada lembaga paten, saya kira kita tidak perlu marah-marah pada Malaysia, karena Malay sia tidak bisa mengklaim lagi," katanya.

Anis juga mengimbau pada media massa untuk tidak menyiarkan pemberitaan provokatif yang bisa memancing emosi masyarakat. Menurut dia, kalau hubungan antara Indonesia dan Malaysia sampai rusak, maka kedua negara tidak ada yang merasa diuntungkan, karena keduanya bersahabat dan saling membutuhkan. (Ant)


0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA