http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Selasa, 13 Oktober 2009


Label:

Pilipina Impor Beras Akibat Topan

Senin, 12 Oktober 2009 17:40

Manila, (Analisa)

Pilipina Senin (12/10) memerintahkan impor beras 250.000 ton karena para pejabat mengatakan dua topan yang menerjang negara itu selama 15 hari terakhir menimbulkan kerusakan ladang pertanian dan jalan di utara dan menewaskan lebih dari 650 orang.

Badan Pangan Nasional mengatakan pihaknya akan mengadakan tender pada 30 Oktober untuk pengapalan beras yang diharapkan dikirimkan antara Januari-April depan.

Menteri Pertanian Arthur Yap mengatakan melalui radio bahwa badai telah mengakibatkan kerugian 11 miliar peso (237 juta dolar AS) pada tanaman pangan, namun menegaskan di negaranya tak segera terjadi kekurangan beras sebagai bahan pangan utama nasional.

"Kami tak punya masalah dalam pasokan beras," katanya.

Para pejabat sebelumnya mengatakan bahwa Filipina, pembeli beras terbesar di dunia, sedang berusaha mengimpor sekitar dua juta ton bahan pangan untuk kebutuhan tahun 2010, setelah kegagalan panen akibat terjangan badai.

Volume impor itu meningkat hampir 13 persen dari impor tahun ini, 1,775 juta ton, yang dipasok oleh Vietnam melalui perjanjian antarpemerintah.

Para pejabat mengatakan kerusakan jalan dan jembatan akibat badai mencapai kerugian 4,77 miliar peso.

Topan Ketsana melanda wilayah dalam dan sekitar Metropolitan Manila pada 26 September, menewaskan 337 orang dan memaksa hampir setengah juta lainnya meninggalkan rumah mereka, kata Badan Koordinasi Bencana Nasional.

Topan Parma, yang menyapu Filipina utara selama sepekan, membuat sejumlah daerah banjir terutama di provinsi-provinsi penghasil beras di Luzon utara, dan menewaskan 314 orang akibat tanah longsor dan terbawa arus banjir, kata para petugas pertongan.

Baquio City, kota terbesar di wilayah utara, total terputus dari beberapa kota lainnya karena tanah longsor.

Para pejabat mengatakan ruas jalan raya dibuka hanya untuk kendaraan-kendaraan ringan saja dan para petugas menggunakan dinamit untuk menyingkirkan bongkahan-bongkahan besar yang menghalangi jalan menuju utara.

Para pejabat memperkirakan rencana rehabilitasi akibat topan di daerah-daerah itu perlu dana satu miliar dolar AS, yang akan didanai oleh bantuan asing.

Majelis Perwakilan Rakyat juga menyetujui anggaran tambahan sebesar 10 miliar peso untuk pekerjaan pemulihan dan diharapkan akan disetujui Senin depan, kata para pejabat.

Selain menyingkirkan tanah longsor dari pegunungan-pegunungan, hujan yang dibawa Topan Parma juga membuat sungai dan bendungan untuk pembangkit tenaga listrik banjir dan irigasi. Sungai dan bendungan itu mengirimkan airnya yang membuat daerah-daerah hilir banjir.

Topan Parma mulai menerjang Filipina 3 Oktober dan membanjiri sekitar bagian utara pulau terbesar Luzon, selama sepekan sebelum badai itu melemah dan bergerak ke arah lautan. (Ant/Rtr)

Kembali ke Halaman Sebelumnya



0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA