http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Jumat, 30 Oktober 2009


Label:

Sumut Expo 2009 Resmi Dibuka; Jero Wacik: Pariwisata Langkah Awal Menuju Investasi

Jakarta, (Analisa).

Menbudpar Jero Wacik berkunjung ke Stand Harian Analisa seusai membuka resmi Sumut Expo 2009 di Balai Kartini Jakarta, Kamis (29/10).
Didampingi Gubsu Syamsul Arifin, Ketua TP PKK Ny Fatimah Habibie, Dirjen Pariwisata Sapta Nirwandar dan Kadis Pariwisata Hj Nurlisah Ginting serta Ketua DPRD Sumut, HM Saleh Bangun .

Pariwisata (tourism) adalah langkah awal mendatangkan investor ke suatu wilayah. Karena itu, tourism harus dibangun dengan baik agar wisatawan merasa senang dan kemudian merasa nyaman untuk berinvestasi di daerah tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Sumut Expo 2009 bertajuk “Tourism Inspiring The World to Trade and Invest” di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (29/10).

Ditambahkan Menbudpar, tourism, trade dan investmen merupakan tiga kata yang saling berkesinambungan. Dirinya merasa gembira dengan dilaksanakannya kegiatan Sumut Expo yang menurutnya akan sangat baik untuk lebih memperkenalkan potensi tourism dari masing-masing wilayah di Indonesia, khususnya Sumut.

“Bapak Presiden, jika memang tidak ada acara pada saat yang bersamaan tentu senang jika bisa hadir ke Sumut Expo. Ini merupakan langkah baik. Jangan harap orang mau berinvestasi di Medan atau Sumut kalau turis saja tidak mau datang. Karena itu, undang turis, senangkan, maka mereka akan merasa nyaman dan mau berinvestasi,” kata Jero Wacik.

Dikatakan Wacik yang mengaku sudah tidak asing dengan Medan maupun Sumatera Utara ini, untuk menarik turis berkunjung ke suatu daerah, daerah tersebut haruslah aman dan dapat memberikan kenyamanan kepada para turis yang datang.

Oleh karena itu, pemimpin daerah seperti walilkota dan bupati harus dapat menciptakan keamanan di daerahnya. Jangan sampai ada kegaduhan. Sebab kegaduhan yang dilihat oleh para turis saat berkunjung bisa merusak citra pariwisata di daerah. Juga diingatkannya kepada orang Sumut yang duduk di DPR dan DPD untuk memperjuangkan Sumut sehingga Sumut lebih maju lagi ke depan.

Yakin Maju

Jero Wacik yakin pariwisata di Sumatera Utara bisa berkembang dan maju sehingga banyak diminati turis domestik maupun mancanegara, karena Sumut memiliki sumber daya alam di bidang pariwisata yang potensial seperti Danau Toba. “Saya yakin makin maju. Orang Sumut sangat dinamis. Wakil wakil rakyat asal Sumut perjuangkan daerahnya!” seru Jero Wacik.

Dalam kesempatan itu, Wacik mengingatkan agar tidak memuji-muji negara tetangga sambil merendahkan negara sendiri. “Kita harus tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia hebat dan memiliki budaya dan pesona alam yang indah yang tidak kalah dengan negara tetangga,” tegasnya.

Sementara Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin SE mengungkapkan digelarnya Sumut Expo 2009 ini bertujuan untuk menarik perhatian dan minat investor ke Sumut.

“Dengan Sumut Expo ini kita berharap bisa menarik investor ke Sumut,” tegasnya di hadapan bupati/walikota sekabupaten/kota dan para kepala dinas dari berbagai kabupaten/kota se-Sumut seraya menambahkan Sumut sebenarnya sangat luar biasa karena memiliki delapan etnis.

Namun Sumut masih tetap satu kesatuan. Pada Sumut Expo ini, lanjut Syamsul, diharapkan pihak kabupaten/kota dan peserta lainnya bisa benar-benar memanfaatkan kesempatan ini.

Ketua Panitia, Ir Hj Nurlisa Ginting MSi yang juga Kadis Kebudayaan dan Pariwista Sumut memaparkan bahwa Sumut Expo merupakan branding bagi Sumatera Utara. “Dalam kegiatan yang sudah tiga kali digelar ini, pariwisata mengemas Sumut Expo kali ini dengan perdagangan dan investasi,” kata Nurlisa sembari menyebutkan Sumut Expo 2009 ini juga masih diorganisir PT Sinergi Cipta Kreasi.

Tinjau Stand

Sebelum membuka kegiatan, Menbudpar Jero Wacik didampingi Dirjen Sapta Nirwandar, Gubsu Syamsul Arifin, Ketua TP PKK Sumut Ny Fatimah Habibie dan Kadis Pariwisata Nurlisa Ginting disambut dengan berbagai tarian daerah. Di antaranya Tari Paluaya dari Nias dan tari Tepak Sirih dari Melayu.

Jero Wacik juga menyempatkan diri meninjau berbagai stan yang ada di lokasi pameran, termasuk stand Harian Analisa. “Ini bagus sekali, terjalin kerjasama dengan media massa,” katanya sambil menandatangani buku tamu.

Menyinggung tentang pers, disebutkannya, media massa harus menjadi partner yang baik bagi setiap institusi sehingga tercipta kerjasama yang saling sinergi. “Sebab, berita-berita baik akan memberikan rasa percaya yang tinggi bagi para turis yang akan datang ke suatu daerah,” katanya saat berada di stand Analisa dan menyempatkan diri berfoto bersama Dirjen, Gubsu, Ketua TP PKK, Ketua DPRD Sumut di depan stand Analisa.

Selain itu, Menbudpar juga mengunjungi Stand Kabupaten Langkat. Secara umum Gubsu menjelaskan kepada Menteri tentang potensi kepariwisataan di Langkat serta perkembangannya yang dapat diunggulkan dalam menarik minat wisatawan asing berkunjung ke bumi Langkat.

Gubsu yang pernah menjadi bupati Langkat selama dua periode itu mengatakan bahwa dua potensi wisata yang saat ini berkembang pesat dan telah menjadi salah satu tujuan wisata di sumut yakni objek wisata Bukit Lawang dan Tangkahan.

Dijelaskanya saat ini paskabanjir bandang 2003 Bukit Lawang telah berbenah baik sarana prasaran pendukung seperti jalan dan hotel sudah cukup baik sehingga saat ini kunjungan wisatawan asing ke Bukit Lawang dari tahun ke tahun terus meningkat.

Sementara itu Bupati Langkat Ngogesa Sitepu menambahkan tentang berbagai program kerja lima tahun ke depan, terutama mengenai kesiapan Kabupaten Langkat menyukseskan Visit Indonesia Year 2009. Peningkatan berbagai saran penunjang kepariwisataan di dua objek wisata Bukit Lawang dan Tangkahan serta berbagai potensi wisata lainya akan menjadi prioritas utama kerjanya sehingga diharapkan tingkat kunjungan wisatawan asing ke Kabupaten Langkat akan meningkat.

Jero Wacik juga menyempatkan diri mencicipi penganan ala Medan. Ia memilih Lontong Medan, yang menurutnya enak. Dari 98 peserta pameran dengan 73 booth memang ditambah lagi 8 stan kuliner yang menampilkan aneka makanan khas Medan, Tapteng, Melayu dan Langkat.

Usai acara pembukaan, di lokasi juga digelar berbagai kegiatan, seperti tabletop, trade forum dan pagelaran seni budaya yang disajikan tim kesenian dari berbagai kabupaten/kota. (saur/ir/try/mc/als)


0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA