http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Jumat, 27 November 2009


Label:

BI Tak Mau Bertaruh Tutup Century Saat Krisis Global

Jakarta, (Analisa)

Bank Indonesia (BI) tidak berani bertaruh untuk menutup PT Bank Century Tbk (sekarang bank Mutiara) bertepatan dengan puncak krisis global pada akhir tahun 2008.

Hal tersebut dikatakan oleh Pjs Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution dalam konferensi pers di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa (24/11).

Darmin menjelaskan, kriteria mengenai dampak sistemik memang tidak diatur didalam peraturan perundang-undangan.


"Tidak diatur secara jelas kriteria bank yang ditengarai berdampak sistemik, juga didalam peraturan perundang-undangan," jelasnya.

"Jadi, siapa yang mau gambling pada situasi seperti itu," tambahnya.

Darmin mengatakan, sewaktu terjadinya krisis pada tahun 2008 lalu, kondisi perbankan mengalami kekeringan likuditas.

"DPK perbankan menurun dan likuditas ketat, dalam interbank (pasar uang) juga terjadi hal yang sama," tuturnya.

Ditambah, sambung Darmin, terdapat 23 Bank sekelas Century yang mengalami kondisi yang sama.

"CAR (Rasio Kecukupan Modal) ke 23 bank tersebut sangat minim, sampai ada yang berada dibawah 8 %. Jika Century ditutup maka akan dikhawatirkan ke 23 bank sekelas Century terjadi rush (penarikan)," papar Darmin.

Ditempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan hal serupa. Penutupan Bank Century pada saat krisis tersebut, dikatakan Sri Mulyani akan menimbulkan dampak menjalar kepada bank-bank lain dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.

"Apalagi Indonesia pernah mengalami krisis yang sama," ujarnya.

Ada beberapa indikator yang dijadikan acuan oleh KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) yang diketuai Sri Mulyani saat itu untuk menyelamatkan Bank Century.

Pertama adalah tekanan yang kuat dari pasar keuangan akibat jatuhnya lembaga-lembaga keuangan internasional seperti Lehman Brothers, AIG, dan lainnya.

"Pasar modal dunia mengalami tekanan yang terlihat dari indeks saham. Kita tahu IHSG pada Januari 2008 mencapai 2830, tapi pada November turun menjadi 1155, penurunannya lebih dari 50%. Dan kalau anda ingat beberapa kali kita melakukan suspensi pasar modal," paparnya.

Lalu kedua, harga obligasi negara turun dan yield-nya naik sampai mencapai 17,1%

Ketiga, pada saat ini persepsi risiko gagal bayar obligasi di Indonesia meningkat yang terlihat dari credit default swap (CDS) yang naik dari 250 bps menjadi lebih dari 1.000 bps.

Kemudian keempat nilai cadangan devisa kita turun dalam waktu 3 bulan turun dari US$ 59,45 miliar menjadi US$ 51,64 miliar.

Kelima, nilai tukar rupiah terdepresiasi dalam dari Rp 9.800 per dolar AS di Januari menjadi Rp 12.100 per dolar AS.

"Rupiah terdepresiasi 30%, seperti yang anda ingat wartawan selalu menanyakan saya kondisi nilai tukar saat itu," katanya.

Bukan Hal Misterius 

Keputusan Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) mengenai penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik sehingga harus diselamatkan bukan merupakan hal yang misterius. Semua keputusannya telah memiliki dasar yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.

Hal tersebut ditegaskan Menteri Keuangan yang juga Ketus KSSK Sri Mulyani Indrawati di Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa (24/11).

"Kita membuat rapat koordinasi, tidak ada yang misterius, semua aturan sudah jelas. Saya sampaikan kepada BPK, dan tanggung jawab itu harus diambil apapun dampaknya tapi juga harus dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Sri Mulyani menjelaskan dalam pengambilan keputusan tersebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terkait, seperti semua stakeholder, Sekretaris Jenderal, Dirjen Bidang Kebijakan Fiskal, Dirjen Anggaran, Dirjen Pembendaharaan, Dirjen Pengelolaan Utang, Bapepam LK.

"Kami setiap bulan bersama BI dan LPS melakukan monitoring terhadap likuiditas, apalagi waktu krisis," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga sempat mengomentari tindakan media yang memberikan tekanan psikologis kepada pemerintah ketika kasus Bank Century mencuat.

"TV-TV, media-media menayangkan antrean nasabah. Buat Anda itu berita yang enak tapi buat kami itu merupakan tekanan psikologis yang begitu nyata," keluhnya

Murni Kriminal 

Jatuhnya Bank Century (sekarang Bank Mutiara) sehingga harus diselamatkan oleh pemerintah tidak berkaitan dengan krisis global pada tahun 2008, tetapi lebih merupakan kasus kriminal perampokan perbankan.

Pasalnya saat ini ada upaya keras dari Bank Indonesia dan pemerintah untuk mencari pembenaran kasus Bank Century dengan mengkaitkan bailout dan krisis global.

Pengamat Ekonomi dari Tim Indonesia Bangkit (TIB) Ichsanudin Noorsy mengatakan hasil audit investigasi BPK justru sudah sangat jelas menunjukkan dana bailout ilegal untuk menutupi kerugian Bank Century akibat para pengelola (Century Gate ).

"TIB mendukung kesimpulan BPK bahwa alasan penetapan dampak sistemik atas Bank Century oleh BI dan KSSK sangat lemah dan tidak memiliki landasan yang kuat," ujarnya dalam sebuah diskusi bertajuk "Dugaan Abuse Of Power Pada Kasus Bank Century" di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa (24/11).

Ia menjelaskan, dugaan kuat terjadinya abuse of power (penyalahgunaan wewenang) dari para pengambil kebijakan dalam kasus Bank Century dengan dilakukannya berbagai rekayasa kebijakan.

"Seperti yang terungkap dalam laporan audit investigasi BPK, bailout Century justru telah melanggar berbagai peraturan perundangan BI," katanya.

BI, lanjut Ichsanudin, saat itu dipimpin oleh Boediono telah melakukan berbagai perubahan aturan sebagai akal-akalan untuk menjustifikasikan transaksi tersebut. "Seperti PBI yang dirubah terkait CAR, dimana agar Century bisa mendapatkan FPJP," tuturnya.

Jika hasil audit BPK, lanjutnya, yang sudah jelas-jelas ada pelanggaran hukum tidak di tindaklanjuti maka tidak ada gunanya good corporate governance . "Mari kita sama-sama melanggar hukum, jika memang tidak ada sebuah hukum yang ditegakkan," tuturnya.

Ichsanudin mengharapkan adanya ketegasan sikap Presiden SBY untuk menegakkan hukum dengan membuka aliran dana Century Gate . (dtc)

0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA