CHILI masih berjuang menghadapi dampak pasca gempa bumi paling keras dan menghancurkan pernah terjadi, sementara negara itu juga sedang berada di ambang transisi politik.
Masa jabatan Presiden Michelle Bachelet berakhir dalam pekan kedua Maret ini, dan salah satu orang paling kaya di negara itu, tokoh konservatif Sebastian Pinera akan menggantikannya.
Bachelet, politisi kiri-tengah, telah mencapat kritikan keras di Chili dengan caranya dalam menanggapi gempa tersebut, dan sejumlah pihak mengatakan, masa transisi yang mengganggu itu jadi menyulitkan penanganan yang dilakukan pemerintah terhadap bencana tersebut.
Dalam siaran radio yang disampaikan secara emosional selama satu jam penuh yang disiarkan ke seluruh Chili, Bachelet mempertahankan sikapnya dalam menghadapi gempa bumi yang terjadi pada Sabtu di penghujung Pebruari itu (27/2).
Dia mengatakan, beberapa jam setelah negaranya dilanda gempa berkekuatan 8,8 skala Richter tersebut, seluruh sistem komunikasi di negara itu lumpuh. Dia mengatakan tidak bisa tahu apakah akan ada kemungkinan terjadinya tsunami, bahkan dia tidak bisa berhubungan dengan sejumlah staf pentingnya untuk memesan helikopter guna meninjau tempat-tempat yang parah dilanda gempa.
Tahun 1970-an, Bachelet mengalami penderitaan oleh militer di bawah kediktatoran Augusto Pinochet.
Pekan (pertama Maret) ini dia ragu-ragu mengirimkan tentara untuk memulihkan ketertiban di tempat-tempat paling parah di Chili, dan untuk ini dia telah mendapat kecaman keras.
Chili adalah salah satu negara paling sejahtera di Amerika Latin. Di ibukotanya, Santiago, gedung-gedung pencakar langit kelihatan samar-samar di depan pegunungan Andes.
Chili memiliki cadangan fiskal mencapai miliaran dolar, dan sebenarnya ada rasa bangga bahwa negara itu tahu benar bagaimana cara menghadapi dan menangani dampak gempa bumi.
Namun Bachelet membantah bahwa dia pernah menolak tawaran bantuan internasional. Menurutnya, pemerintah harus terlebih dahulu melakukan analisa menyeluruh tentang apa-apa saja yang dibutuhkan sebelum Chili meminta bantuan. Dia mengatakan, rumor dan informasi yang salah hanya akan menciptakan kekalutan nasional.
Menanggapi kecaman itu lebih jauh, presiden wanita pertama di Chili itu juga menekankan bahwa pemulihan memerlukan waktu, dan untuk itu dia meminta kesabaran semua pihak.
Bachelet berbicara dengan penuh emosi ketika dia mengatakan kepada rakyatnya agar percaya bahwa pemerintahnya melakukan apa saja yang memungkinkan untuk mencapai daerah-daerah yang masih terisolir akibat gempa dan tsunami.
Namun kritikan terus dilancarkan.
Raul Sohr adalah analis politik di Chilevision, salah satu jaringan TV terbesar di negara itu, yang juga pernah dimiliki oleh Pinera yang tidak lama lagi akan menjadi presiden. Dia mengatakan, "jelas" bahwa gempa telah sangat menghancurkan posisi Bachelet.
Merasa Ditinggalkan
Sohr mengatakan, kegagalan sistem peringatan tentang tsunami Chili penjarahan di daerah-daerah yang hancur oleh gempa dan lambannya penyaluran bantuan membuat banyak rakyat Chili merasa bahwa pemerintah telah meninggalkan mereka ketika berada dalam keadaan krisis seperti ini.
Dia mengatakan, bencana alam telah semakin memperlebar dan memperdalam kesenjangan antara si kaya dan si miskin di Chili.
"Gempa telah menelanjangi negara itu hingga orang bisa melihat seluruh kelemahannya. Dan di sini, selama puluhan tahun, kita sudah membicarakan tentang pengeluaran, tentang mereka yang termarginalkan. Seluruh yang termarginal itu sudah turun ke jalan-jalan. Sebagian dari mereka menjarahi supermarket," kata Sohr.
Terutama di ibukota, gedung-gedung modern bertahan terhadap gempa tanpa kerusakan, sementara rumah-rumah dari batako dan batu di sekitarnya yang miskin adalah yang paling parah dilanda gempa. Gempa juga membuat Pinera berada dalam posisi sulit, kata Sohr.
Presiden terpilih itu cukup berhati-hati untuk tidak bersikap tidak adil dan tidak enak selama krisis, dan Bachelet mengatakan pemerintahnya bekerja cukup erat bersama tim transisi Pinera. Namun Pinera menjelaskan bahwa kalau dia sudah tentu telah mengirimkan tentara dengan cepat ke daerah-daerah rawan.(Rtr/sy.a)
Back
0 komentar:
Posting Komentar