http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Selasa, 27 Oktober 2009


Label:

Harga Minyak Melemah di Asia

Singapura, (Analisa)
Harga minyak mentah lebih rendah di perdagangan Asia, Senin (26/10), karena investor mengambil untung setelah harga melonjak naik ke tingkat tertinggi dalam satu tahun pekan lalu, kata para analis.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember turun 54 sen menjadi 79,96 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember berkurang 46 sen menjadi 78,46 dolar per barel.
Minyak mentah New York mencapai 82 dolar pada Rabu lalu, tingkat tertinggi sejak 14 Oktober 2008 karena dolar merosot, mendorong selera investor memagang mata uang kuat.
Pelemahan mata uang AS biasanya mendorong harga minyak mentah karena pemegang unit asing kuat mendapatkan harga lebih murah untuk berinvestasi dalam minyak berjangka denominasi dolar.
Penurunan harga diperkirakan akan terbatas karena dolar kemungkinan akan tetap lemah, kata para analis.
"Selama jangka menengah, dolar AS masih akan terdepresiasi lebih lanjut," kata analis dari Bank DBS Singapura, dalam sebuah laporan.
Sebuah data utama ekonomi AS akan diumumkan minggu ini, termasuk angka pertumbuhan kuartal ketiga ekonomi terbesar dunia, juga diharapkan memiliki diperkirakan berpengaruh terhadap harga minyak, kata para analis.
Perekonomian AS diperkirakan akan tumbuh rata-rata 3,0 persen dalam kuartal ketiga setelah empat kuartal mengalami kontraksi, tetapi analis Capital Economics yang berbasis di London memperkirakan pertumbuhan sedikit di atas 4,0 persen.
"Kami menduga bahwa pasar mungkin akan terkejut dengan rilis angka PDB pertama kuartal ketiga, bukan hanya karena mereka akan mengkonfirmasi bahwa resesi telah berakhir," analis Capital Economics mengatakan dalam sebuah laporan.
"Ke depan, penurunan tajam dalam tingkat likuidasi persediaan di samping percepatan dalam tingkat pertumbuhan investasi bisnis harus memastikan bahwa pertumbuhan PDB tetap kuat dalam paruh pertama tahun depan," kata mereka. (Ant)

0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA