http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Jumat, 23 Oktober 2009


Label:

Konferensi PWI Perwakilan Agara Deadlock

Kutacane, (Analisa)
Pelaksanaan konferensi II Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) perwakilan Aceh Tenggara (Agara) dengan agenda pemilihan Ketua PWI setempat Selasa (20/10) berlangsung alot.

Dua bakal calon, yakni Jamudin dan Abadi Selian siap bersanding untuk memenangkan pemilihan tersebut secara demokratis.

Namun, kekecewaan dari berbagai unsur awalnya muncul ketika pimpinan sidang Ketua PWI Cabang Aceh, Dahlan TH menunjukkan sikap yang kurang tegas dan bijaksana dalam menyikapi serta mengaplikasikan tata tertib pemilihan kepada anggota konfrensi selaku pimpinan sidang.

Pantauan Analisa, awalnya acara yang dibuka Bupati Aceh Tenggara, Ir H.Hasanudin Beruh ini berlangsung mulus, namun suasana tegang mulai menyelimuti ketika pimpinan sidang melakukan seleksi terhadap kedua bakal calon. Pimpinan sidang meminta agar kedua bakal calon untuk menunjukkan kartu anggota PWI sesuai dengan aturan pengajuan menjadi Ketua PWI, saat itu juga Jamudin langsung menyerahkan kartu PWI miliknya.

Namun sebaliknya, Abadi tak dapat menunjukkan kartu keanggotaannya dengan alasan belum diterima dari cabang. Sebelum ia sebagai wartawan elektronik tercatat sebagai wartawan Analisa. Dengan adanya perubahan dari media cetak ke elektronik maka dilakukanlah pemutasian kartu.

Namun ironis, kartu mutasi yang diajukan beberapa bulan lalu belum juga sampai ketangannya, sehingga Abadi tak mampu menunjukkan kartu seperti yang diminta pimpinan sidang. Untuk membuktikan bahwa ia masih anggota PWI, saat itu juga pihak pimpinan sidang melakukan koordinasi dengan PWI Cabang Aceh. Ternyata Abadi masih tercatat sebagai anggota PWI. Kartu keanggotaannya menurut PWI Cabang sudah dikirim kepada yang bersangkutan, namun hingga kini Abadi merasa belum menerima.

Sementara Jamudin yang merupakan mantan Ketua PWI Cabang Aceh Tenggara sebelumny ayang kembali mencalonkan diri setelah menduduki jabatan selama sekitar enam tahun. Meski unsur keanggotaan PWI setempat mayoritas tengah berada di dalam forum, namun pimpinan sidang terkesan otoriter dalam memimpin sidang tersebut yang seakan memaksakan kehendak meski di awal acara disebutkan bahwa konfrensi merupakan forum tertinggi.

Meski delikan-delikan, pasal demi pasal, aturan demi aturan yang ada di dalam tubuh PWI terkesan hanya tertuju kepada salah satu bakal calon, namun ditengah perdebatan susana forum berubah, dimana Jamudin diketahui dan hingga kini masih tercatat sebagai salah satu pimpinan partai politik di Aceh Tenggara.

Karena ada ganjalan bagi Jamudin, sontak Ketua PWI Cabang NAD, Dahlan TH menyatakan sidang diskor selama 1 jam dan lokasi beralih ke kantor DPRK setempat dan para peninjau serta puluhan wartawan yang hadir menunggu hasil musyawarah tersebut di kantor PWI.

Namun entah bagaimana, ada pernyataan dari sejumlah peserta sidang yang menyatakan sidang deadlock dan kepengurusan PWI Perwakilan Aceh Tenggara diambil alih PWI Cabang NAD. (shd)


0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA