http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Selasa, 13 Oktober 2009


Label:

Setelah Ekspansi PDB Jadi 14,9% dalam Kuartal III ; Singapura Naikkan Porkas Pertumbuhan 2009

Senin, 12 Oktober 2009 18:03

Hong Kong, (Analisa)

Pemerintah Singapura hari Senin (12/10) memperbaiki porkas ekonominya dari semula minus 6-4% menjadi minus 2,5-2% untuk 2009,

karena produk domestik bruto (PDB) negara itu terus mengalami peningkatan pesat dalam kuartal ketiga di tengah membaiknya produksi di sektor manufaktur.
PDB Singapura untuk periode Juli-September naik 14,9% atas dasar tahunan dari tiga bulan sebelumnya, walau tidak sampai memenuhi perkiraan kenaikan 22% yang direvisi dalam kuartal kedua.

"Pemulihan moderat jelas sedang terjadi secara global paling tidak untuk tiga hingga empat kuartal ke depan. Faktor pendukung dalam kenaikan PDB Singapura termasuk digiatkannya kembali produksi di samping adanya langkah-langkah stimulus fiskal yang akan terus mendukung pertumbuhan dalam waktu dekat," kata Kementerian Perdagangan dan Industri negara itu.

Kegiatan manufaktur naik 34,9% dan jasa naik 9,5%, namun sektor konstruksi turun 0,6%, estimasi awal kementerian itu menunjukkan.

Pertumbuhan di kuartal ketiga tersebut terutama didukung oleh semakin meningkatnya produksi industri biomedis di samping industri elektronik yang menjadi handalan industri Singapura.

Berdasarkan perhitungan tahunan, perekonomian Singapura tumbuh 0,8% dalam kuartal ketiga tersebut, lebih tinggi dari estimasi 0,5% di dalam sebuah survei sebelumnya.

Pemerintah menaikkan porkas ekonomi untuk 2009 menyusul pertumbuhan yang jauh lebih baik dari perkiraan itu dengan kontraksi hanya 2,5%-2% dibandingkan tahun sebelumnya -- perbaikan yang cukup tajam dibandingkan porkas sebelumnya berupa penurunan 6%-4% -- kendati tetap harus berhati-hati terhadap perkembangan pemulihan sepenuhnya.

Kegiatan ekonomi kemungkinan masih akan berada di bawah level pra-krisis karena anjloknya permintaan di negara-negara maju akibat tingginya kapasitas penghematan dan kondisi sektor kredit yang ketat, kata kementerian tersebut.

Namun sejumlah analis menyatakan optimisme mereka.

"Kami jauh lebih optimis dari pemerintah, dan sementara PDB tidak akan mempertahankan momentumnya yang sekarang, perekonomian cenderung tumbuh sehat 6,5% tahun depan, kata Robert Prior-Wandesforde, ekonom senior Asia di HSBC.

"Bukan tidak mungkin pertumbuhan atas dasar tahunan bisa mencapai dua digit dalam kuartal pertama 2010," katanya.

Dalam pernyataan terpisah, Otorita Moneter Singapura (MAS) mengatakan akan mempertahankan kebijakannya yang sekarang untuk tidak memberikan toleransi terhadap suku bunga efektif nominal dengan tanpa perubahan di dalam keseluruhan band kebijakan atau level dimana mata uang terpusat.

Kebijakan moneter bank sentral Singapura difokuskan kepada nilai unit lokal yang relatif terhadap basket sejumlah mata uang utama lainnya ketimbang terhadap suku bunga.

Dolar Singapura sempat turun terhadap dolar AS menyusul dikeluarkannya pernyataan tersebut. Dolar AS dibeli dengan 1,4008 dolar Singapura pada perdagangan tengah hari Senin, dibandingkan dengan 1,3955 dolar Singapura di New York, Jum’at lalu.

Bank sentral itu juga mengingatkan tentang kondisi perbaikan ekonomi, bahwasanya berbagai tantangan signifikan masih akan tetap ada di dalam transisi kepada pertumbuhan yang digerakkan oleh sektor swasta manakala pemerintah meninggalkan kebijakan ekspansinya.

Walau harga konsumen turun 0,5% dalam periode April-Agustus, berbagai faktor eksternal seperti tingginya harga minyak dan harga komoditi pangan akan cenderung menggerakkan inflasi selama sisa periode 2009 dan dalam 2010, kata bank sentral. Sementara itu MAS memperkirakan tingkat inflasi 0% dalam 2009, disusul dengan kenaikan 1% hingga 2% dalam 2010. (MarketWatch/sy.a)



Kembali ke Halaman Sebelumnya

0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA