http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Senin, 12 Oktober 2009


Label:

Tinggi Badan Anak Indonesia di Bawah Standar

Makassar, (Analisa)

Sebanyak 40 persen anak Indonesia tinggi badannya masih di bawah standar dunia, dan ini karena kualitas gizi di Indonesia belum baik, kata Direktur Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Abdul Razak Thaha.

Usai pembukaan Simposium Gizi Internasional dan Konferensi Perhimpunan Gizi Klinik Asia Pasific ke-6 di Makassar, Sabtu, ia mengatakan tinggi dan berat badan anak Indonesia menjadi ukuran kualitas gizi, masih perlu diperhatikan.

"Dunia melihat kondisi gizi anak Indonesia di antaranya dari kedua hal tersebut," katanya. Menurut dia, tinggi badan standar bayi baru lahir sekitar 52 centimeter, dengan berat standar 3,5 kilogram. Sedangkan standar tinggi dan berat anak usia satu tahun 75 centimeter, dan 9,9 kilogram.

Oleh karena itu, kata dia, pada 11-13 Oktober 2009 direktur jendral dari departemen kesehatan, departemen pertanian, dan departemen pendidikan akan membicarakan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah untuk memperbaiki kualitas gizi anak Indonesia.

Sejumlah ahli gizi dunia dari Amerika, Eropa, China, Thailand, Australia, Jepang, dan India juga akan berkumpul dalam simposium tersebut untuk merealisasikan keputusan kongres nutrisi internasional, yang terakhir digelar di China tiga tahun lalu, untuk mereposisi gizi sebagai sentra pembangunan dunia.

Makassar terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan kongres ke-6 itu karena masyarakatnya dinilai paling kompak dan aktif terhadap perkembangan gizi, di samping adanya dukungan kuat dari Pemerintah Indonesia. Selain itu, dua tahun lalu Makassar merupakan daerah pertama di dunia yang berhasil melakukan fortifikasi atau menambahkan kandungan vitamin A pada minyak.

"Keberhasilan ini telah dipresentasikan di Thailand di hadapan 4.000 orang, dan hasilnya akan diberikan pada negara-negara di Asia Pasifik," katanya. Kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerja sama sejumlah organisasi profesional bidang gizi Indonesia dan Asia Pasifik, Depdiknas, Menristek, Bappenas, dan Unhas, serta didukung Unicef dan Hellen Keller International, Koalisi Fortifikasi Indonesia serta Yayasan Institut Danone Indonesia.

Tema yang diangkat adalah 'The Development of Nutrition Science for Accelerating Healthy, Educability and Productivity of People', dan sub-tema 'Repositioning Nutrition in The National and Regional Development'.(Ant)

Kembali ke Halaman Sebelumnya

0 komentar:

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA