Stabat, (Analisa)
Puluhan petani tergabung dalam Gabungan Kelompok (Gapoktan) GP3A berasal dari Desa Sukapulung, Tanjung Keriahen dan Aman Damai di Kecamatan Serafit menyatakan, mereka menolak melakukan penyerahkan perawatan irigasi kepada instansi terkait.
Irigasi yang mengairi puluhan hektare sawah di tiga desa itu, sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi padi para petani.
Penegasan itu muncul saat dilakukan dialog antara kelompok petani dengan instansi pengairan Langkat dan Pemerintahan Desa, terkait ada tudingan dari sekelompok orang mengatasnamakan petani yang akan melakukan penyerahan perawatan irigasi di kecamatan itu.
"Para petani enggan bila dikatakan akan menyerahkan perawatan irigasi itu pada pemerintah,"ujar Kepala Desa Tanjung Keriahen Kecamatan Sirapit, Ganding Sitepu saat ditemui usai mengikuti pertemuan dengan para petani di aula Balai Penyuluh Pertanin di Desa Tanjung Keriahan, Sabtu kemarin.
Ganding mengatakan,bila petani melakukan penyerahan perawatan irigasi kepada instansi terkait akan mengindikasikan, irigasi itu tidak lagi bermanfaat bagi petani. Padahal, lanjutnya, saat ini dengan ada irigasi teknis produksi petani di tiga desa yang ada di Kecamatan Serafit mengalami peningkatan yang cukup baik. Bahkan, saat ini menjadi salah satu lumbung pangan di Kabupaten Langkat.
Dikatakanya, dalam pertemuan itu para petani juga menegaskan di hadapan tiga kepala desa dan pihak Dinas PU Pengairan Langkat ,sejak dua kali masa tanam terakhir mereka tidak pernah lagi mengalami gagal panen.
Meskipun demikian, para petani juga mengakui pernah mengalami gagal panen sebelumnya, karena ancaman hama tikus dan setelah ada bantuan racun hama tikus dari Pemkab Langkat hama itusaat ini telah dapat dibasmi. (als)
Back
0 komentar:
Posting Komentar